Salam Pro Petani

Selamat datang di blog "ekonomika-pertanian". Sebuah blog yang mencoba berbagi dan mempelajari dinamika ekonomika pertanian, kemudian berupaya berpikir dan bertindak dalam kerangka kepedulian yang intens pada petani. Selamat membaca dan salam pro-petani.

Governansi Ekonomi Pupuk Majemuk [BUSTANUL ARIFIN]

Kompas | Senin, 18 April 2011
Governansi Ekonomi Pupuk Majemuk

Oleh BUSTANUL ARIFIN

Governansi ekonomi (economic governance) adalah ranah baru dalam perkembangan analisis ekonomi modern untuk memperbaiki proses dan hasil akhir (outcome) dari suatu perumusan dan pelaksanaan kebijakan, tidak terkecuali di sektor pupuk.

Pemberian hadiah Nobel Ekonomi 2009 kepada Profesor Elinor Ostrom dan Profesor Oliver Williamson (warga Amerika Serikat) seakan pelepas dahaga tentang betapa penting sebuah kebijakan diambil berdasarkan landasan obyektif-teknokratik dan empiris-kemanfaatan/kearifan masyarakat. Kebijakan ekonomi akan kacau balau jika hanya didasarkan pada lobi-lobi bisnis dan politik yang sering mengatasnamakan ”aspirasi arus bawah”, misalnya.

Korupsi, Pertumbuhan, Kemiskinan [FAISAL BASRI]

Kompas | Senin, 28 Februari 2011
Korupsi, Pertumbuhan, Kemiskinan
Oleh Faisal Basri

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat, mencapai 6,1 persen pada tahun 2010. Pendapatan per kapita pun naik lumayan, telah mencapai di atas 3.000 dollar AS pada tahun yang sama.

Angka kemiskinan dan tingkat pengangguran juga turun. Masih cukup banyak data lainnya yang menunjukkan bahwa perekonomian kita mengalami perbaikan.

Namun, mengapa persepsi masyarakat berdasarkan berbagai survei mengindikasikan bahwa keadaan semakin sulit. Ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi juga meningkat.

Politik Pangan yang Salah Arah [SISWONO YUDO HUSODO]

Kompas | Jumat, 25 Februari 2011
Politik Pangan yang Salah Arah
Oleh Siswono Yudo Husodo
 
Kenaikan harga pangan yang didorong meningkatnya biaya produksi dan penurunan pasokan ke pasar telah meningkatkan inflasi yang menurunkan kesejahteraan rakyat.

Bagi mayoritas rakyat Indonesia, porsi pendapatan untuk belanja pangan masih sangat besar. Akibatnya, sejak dahulu harga pangan jadi faktor pembentuk inflasi dominan. Perlu kebijakan tepat dan pelaksanaan konsisten berjangka panjang untuk mengendalikan inflasi pangan.

Petani Perlu Perlindungan [W RIAWAN TJANDRA]

Kedaulatan Rakyat | Selasa, 22 Februari 2011 16:51:44
Petani Perlu Perlindungan
OlehW Riawan Tjandra

Negeri ini konon adalah negerinya kaum tani, karena sejak lama diwartakan sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi. Namun, pada kenyataannya kondisi pertanian Indonesia tetap terpuruk. Keterpurukan sektor pertanian di Indonesia dapat dikatakan dimulai ketika pemerintah Orde Baru mempraktikkan program pertanian yang berorientasi pada ideologi revolusi hijau tahun 1970-an hingga 1980-an.

Mewaspadai Spekulan Pangan [GATOT IRIANTO]

Kompas | Senin, 21 Februari 2011
Mewaspadai Spekulan Pangan
Oleh Gatot Irianto

Kontroversi atas harga beras yang konsisten tinggi dan peningkatan produksi beras 2,45 persen (ARAM III BPS 2010) menyisakan tanda tanya besar.

Benarkah harga beras dibentuk oleh mekanisme pasar atau didikte kelompok tertentu? Ke mana surplus beras 5 juta ton saat panen raya Maret-Mei 2010? Siapa yang menyimpan?

Kewaspadaan terhadap kenaikan harga pangan merupakan keharusan. Ini karena, menurut BPS, kenaikan 10 persen harga beras akan menambah jumlah penduduk miskin 2,5 juta jiwa.

Gejala Krisis Pangan, Tanpa Inpres HPP Beras [HATTA SUNANTO]

Kedaulatan Rakyat | Sabtu, 19 Februari 2011 12:12:53
Gejala Krisis Pangan, Tanpa Inpres HPP Beras 
Oleh Ir. Hatta Sunanto MS

Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras tahun ini (2011) tetap seperti yang berlaku pada 2010. Oleh karena itu, pemerintah tidak menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Pengadaan Penyaluran Gabah atau Beras 2011. Keputusan ini terungkap dalam Bahan Rapat Stabilitasi Pangan Pokok dan Program Perlindungan Sosial yang dipaparkan dalam Rapat Koordinasi Gabungan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Lasono di Jakarta pekan lalu (Kompas, 24 Januari 2011). 

Kemandirian dan Impor Pangan [MAKSUM MACHFOEDZ]

 Kedaulatan Rakyat | Sabtu, 19 Februari 2011 12:12:53 
Kemandirian dan Impor Pangan 
Oleh Prof. Dr. Maksum Machfoedz 

SEJAK 35 tahun lalu, Tomek dan Robinson mengingatkan bahwa kebijakan pangan atau Government Food Policy (GFP) berpotensi sarat kebohongan publik. GFP memang alat terpenting membangun politik citra dan kebijakan paling populis dengan bungkusan jargon: kesejahteraan rakyat, demi rakyat tani miskin, melawan kelaparan dan sebagainya. Padahal sebetulnya, implikasi kesejahteraannya sering tidak memadai dan acapkali tidak sebanding dengan citra politiknya. Alasan laten inilah yang menyebabkan senantiasa konstroversialnya GFP, apapun bentuknya, termasuk GFP RI. 

Inflasi dan Ironi Impor Beras [FX SUGIYANTO]

Suara Merdeka |  Senin, 14 Februari 2011
Inflasi dan Ironi Impor Beras
Oleh FX Sugiyanto

MENJELANG akhir tahun 2010, banyak pengamat telah memperkirakan bahwa BI rate akan dinaikkan pada awal tahun 2011. Kenaikan itu terjadi karena perkiraan inflasi yang lebih tinggi pada tahun ini.

Perkiraan inflasi yang lebih tinggi di tahun 2011 dipacu oleh beberapa faktor yang selama ini terbukti menjadi pendorong dan penyumbang terbesar inflasi di Indonesia. Pertama, kenaikan harga pangan khususnya beras. Kemudian, kekhawatiran kenaikan harga BBM sebagai akibat rencana pengurangan subsidi oleh pemerintah.

Mesir: Pangan, Minyak, Revolusi [M JUSUF KALLA]

Kompas Jumat, 4 Februari 2011
Mesir: Pangan, Minyak, Revolusi
Oleh M Jusuf Kalla

Mesir, yang mempunyai sejarah panjang dengan peradaban yang tinggi sebanding dengan China di Asia Timur, sangat bangga pada masa lalunya. Orang datang ke Mesir pada dewasa ini umumnya ingin melihat masa lalu itu, piramida, Sphinx, dan lain-lain, sehingga sering orang mengatakan bahwa Mesir masih dihidupi oleh Firaun yang membuat piramida-piramida itu.

Inflasi, Pangan, dan Kemiskinan [KHUDORI]

Kompas | Jumat, 28 Januari 2011
Inflasi, Pangan, dan Kemiskinan
Oleh Khudori

Inflasi yang tinggi membuat pemerintah seperti orang kebakaran jenggot. Pemerintah dituding tak mampu mengendalikan inflasi, lantas membuat kebijakan panik. 

Ini tecermin dari beleid pembebasan bea masuk impor beras, gandum, dan bahan pakan ternak (Kompas, 18/1). Pemerintah yakin, pembebasan bea masuk akan menurunkan harga komoditas pangan dan menjinakkan inflasi yang dipicu oleh meroketnya harga pangan.

Kebijakan Gula yang Tak Lagi Manis [PANDE RADJA SILALAHI]

Suara Merdeka | Selasa, 25 Januari 2011
Kebijakan Gula yang Tak Lagi Manis 
Oleh Pande Radja Silalahi

AWAL tahun ini, media massa memberitakan bahwa para importir gula kristal belum merealisasikan impornya sesuai dengan waktu yang diharapkan. Pemberitaan ini sangat menarik perhatian, terutama karena pada pengujung tahun lalu, yang  banyak diberitakan justru munculnya kekhawatiran merosotnya harga gula nasional sebagai akibat peredaran gula impor dan gula rafinasi yang tidak terkendali, dan di sisi lainnya rencana swasembada gula yang dicanangkan tahun 2014 tidak dapat tercapai.

Indonesia Krisis Pangan? [SISWONO YUDO HUSODO]

Kompas | Sabtu, 22 Januari 2011 | 04:44 WIB 
Indonesia Krisis Pangan?
Oleh Siswono Yudo Husodo 

Kekhawatiran akan dampak buruk perubahan iklim pada ketersediaan pangan mulai merebak di dunia.

Hal itu terutama sejak mantan Wakil Presiden AS Al Gore meluncurkan buku An Inconvenient Truth yang sangat impresif dan menyadarkan para pemimpin dunia mengenai bahaya perubahan iklim.

Logika Impor Beras [TOTO SUBANDRIYO]

Suara Merdeka | Rabu, 19 Januari 2011
Logika Impor Beras
Oleh Toto Subandriyo

PANTAS saja kalau kalangan eksekutif, legislatif, dan organisasi petani seperti HKTI di Provinsi Jawa Tengah terperangah saat mendengar kabar bahwa beras impor dari Vietnam mulai memasuki provinsi penyumbang beras terbesar ketiga nasional ini (SM, 13/01/11).  Pasalnya, di bawah kepemimpinan Gubernur Bibit Waluyo, dan dukungan musim hujan yang berlangsung hampir sepanjang tahun 2010, telah membawa berkah peningkatan produksi beras di provinsi ini sehingga hitung-hitungannya surplus sekitar 2,9 juta ton.

Mewaspadai Krisis Pangan [TOTO SUBANDRIYO]

Kompas | Senin, 17 Januari 2011 | 04:24 WIB
Mewaspadai Krisis Pangan
Oleh Toto Subandriyo

Beberapa waktu terakhir masyarakat menghadapi kenyataan sulitnya mengais sepiring nasi. Masyarakat terimpit beban hidup yang sangat berat karena daya beli mereka tertekan pada titik terendah.

Hampir sepanjang tahun 2010, harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat meroket tajam. Angka inflasi tahunan melejit dari target pemerintah sebesar 5,3 persen menjadi 6,96 persen.

Mencari Solusi Kenaikan Harga Beras [HERMAS E PRABOWO]

Kompas | Rabu, 1 September 2010 | 03:32 WIB
Mencari Solusi Kenaikan Harga Beras
Oleh Hermas E Prabowo

Kebijakan pemerintah yang ”gemar” menaikkan harga beras melalui harga pembelian pemerintah kini menjadi bumerang. Apalagi, bila kebijakan tersebut belum mampu mentransmisikan kesejahteraan kepada petani dan sebaliknya melampaui ”daya tahan” masyarakat. 

Masalah naiknya harga beras saat ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) serta strategi kebijakan pembangunan pertanian dan ekonomi nasional.

Tindakan Preventif Impor Beras [PANDE RADJA SILALAHI]

Suara Merdeka | 22 Nopember 2010 
Tindakan Preventif Impor Beras 
Oleh Pande Radja Silalahi
 
BEBERAPA hari belakangan ini, rencana impor beras yang dilakukan oleh otoritas terkait menimbulkan polemik di masyarakat. Bila silang pendapat tersebut dibiarkan berkembang sangat besar kemungkinan muncul ketidakpastian dan mungkin keributan sosial yang justru mengganggu berputarnya roda perekonomian. Untuk itu, kendali perlu diciptakan melalui pengkajian yang lebih rinci mengenai perberasan di Indonesia.

Disasosiasi Produksi, Stok, dan Harga [BUSTANUL ARIFIN]

Kompas | Senin, 29 November 2010 | 02:31 WIB
Analisis Ekonomi
Disasosiasi Produksi, Stok, dan Harga
Oleh BUSTANUL ARIFIN

Siklus rutin melonjaknya harga beras pada akhir dan awal tahun telah lama diketahui para perumus kebijakan dan masyarakat awam. Puncak kenaikan harga beras itu umumnya terjadi Desember-Januari, sebagai konsekuensi logis dari volume pasokan (suplai) yang berkurang.

Tidak jarang pada masa tanam seperti saat ini, petani mengalami paceklik dan masyarakat perkotaan menanggung kenaikan harga kebutuhan pokok. Siklus rutin ini seharusnya tidak boleh menimbulkan dampak ikutan yang lebih buruk. Logika awam, pemerintah telah memiliki sekian macam peredam fluktuasi harga dan kebijakan yang memadai.

Land Reform di Hari Tani [JUNAEDI]

Surya | Kamis, 23 September 2010 | 07:58 WIB
Land Reform di Hari Tani
Oleh Junaedi

PADA 24 September 2010 ini, diperingati 50 tahun Hari Tani. Sangat tepat bila peringatan Hari Tani ini dijadikan momentum untuk memperjuangkan hak-hak petani yang selama ini terpinggirkan, terutama yang terkait dengan akses tanah.
Momentum Hari Tani memang lahir sejak adanya Undang-undang Pembaruan Agraria (UUPA) No 5 Tahun 1960 pada masa pemerintahan Soekarno. Produk kebijakan ini secara umum bertujuan untuk merombak struktur penguasaan dan penggunaan tanah yang tidak adil melalui program land reform. 

Ironi Harga Beras [MASUN]

Kompas | Kamis, 30 Desember 2010 | 08:08 WIB                             
Download PDF klik disini
Ironi Harga Beras
Oleh MASUN

Pada pengujung akhir 2010 dan mengawali 2011, harga beras di pasar merambat naik. Harga tinggi diperkirakan akan tetap bertahan hingga memasuki musim panen raya padi pada Februari 2011. Kenaikan harga beras menyumbang andil terbesar dalam inflasi bulanan di pengujung akhir 2010. Sekadar contoh, sepanjang November 2010 angka inflasi adalah 0,60 persen dan andil kenaikan harga beras adalah 0,12 persen atau setara 20 persen dari total inflasi (BPS, 2010).